Basis Kelas
- Meningkatnya jumlah pelatihan literasi digital yang diikuti
kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan;
- Meningkatnya intensitas penerapan dan pemanfaatan literasi
digital dalam kegiatan pembelajaran; dan
- Meningkatnya pemahaman kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, dan siswa dalam menggunakan media digital dan
internet.
Basis Budaya Sekolah
- Jumlah dan variasi bahan bacaan dan alat peraga berbasis
digital;
- Frekuensi peminjaman buku bertema digital;
- Jumlah kegiatan di sekolah yang memanfaatkan teknologi dan
informasi;
- Jumlah penyajian informasi sekolah dengan menggunakan
media digital atau situs laman;
- Jumlah kebijakan sekolah tentang penggunaan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi di
lingkungan sekolah; dan
- Tingkat pemanfaatan dan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi dan komunikasi dalam hal layanan sekolah (misalnya,
rapor-e, pengelolaan keuangan, dapodik, pemanfaatan data
siswa, profil sekolah, dsb.)
Basis Masyarakat
- Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung literasi digital di sekolah; dan
- Tingkat keterlibatan orang tua, komunitas, dan lembaga dalam pengembangan literasi digital.
Strategi Gerakan Literasi
Digital di Sekolah
Literasi digital sekolah harus dikembangkan sebagai mekanisme
pembelajaran terintegrasi dalam kurikulum atau setidaknya terkoneksi
dengan sistem belajar mengajar. Siswa perlu ditingkatkan keterampilannya,
guru perlu ditingkatkan pengetahuan dan kreativitasnya dalam proses
pengajaran literasi digital, dan kepala sekolah perlu memfasilitasi guru
atau tenaga kependidikan dalam mengembangkan budaya literasi digital
sekolah.
Penguatan Kapasitas Fasilitator
Penguatan aktor atau fasilitator literasi di lingkungan sekolah
ditekankan pada pelatihan kepala sekolah, pengawas, guru, dan
tenaga kependidikan tentang literasi digital. Pelatihan-pelatihan
tersebut terkait dengan penggunaan atau pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pengembangan sekolah, misalnya,
kepala sekolah dan pengawas diberikan pelatihan tentang
penggunaan media digital dalam manajemen sekolah, guru
diberikan pelatihan tentang pemanfaatan media digital dalam
pembelajaran, serta peserta didik didorong untuk menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi secara cerdas dan bijaksana.
Pelatihan di sini juga ditekankan pada keteladanan yang diberikan
oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan terkait dengan
penerapan literasi digital di lingkungan sekolah.
Peningkatan Jumlah dan Ragam Sumber Belajar
Bermutu
Peningkatan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu di
sekolah menjadi kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat dalam era
digital menuntut pembaharuan dan penambahan pengetahuan
baru di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, sekolah dituntut dapat
meningkatkan jumlah dan ragam sumber belajar bermutu bagi
warga sekolahnya, terutama untuk peserta didik. Beberapa hal yang
bisa dilakukan oleh sekolah dalam peningkatan jumlah dan ragam
sumber belajar bermutu terkait literasi digital di lingkungan sekolah
adalah sebagai berikut.
Penambahan Bahan Bacaan Literasi Digital di Perpustakaan
Perpustakaan menjadi salah satu jantung pengetahuan sekolah.
Penambahan bahan bacaan literasi dalam berbagai bentuk
sumber belajar perlu ditingkatkan. Misalnya, menyediakan
bahan bacaan bertemakan digital, menyediakan bahan bacaan
dalam bentuk salinan lunak, atau penyediaan alat peraga
sebagai sumber belajar terkait dengan literasi digital.
Penyediaan Situs-Situs Edukatif sebagai Sumber Belajar
Warga
Sekolah
Situs edukatif dapat digunakan oleh seluruh warga sekolah.
Misalnya, guru dapat menggunakan situs ruangguru.com
atau belajar.indonesiamengajar.org atau situs lain untuk
mengembangkan pengetahuan diri terkait dengan pembelajaran.
Kepala sekolah dapat menggunakan situs sahabatkeluarga.
kemdikbud.go.id atau sekolahaman.kemdikbud.go.id sebagai
sumber belajar untuk pengembangan sekolah.
Penggunaan Aplikasi-Aplikasi Edukatif sebagai Sumber Belajar
Warga Sekolah
Aplikasi-aplikasi edukatif yang bisa digunakan oleh warga
sekolah adalah Jelajah Seru, Anak Cerdas, 101 lagu Anak-Anak,
Kumpulan Dongeng, dan sebagainya. Kepala sekolah dan guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan aplikasiaplikasi
tersebut untuk menambah pengetahuan dan kreativitas.
Guru juga dapat mengaitkan aplikasi-aplikasi tersebut dalam
pembelajaran.
Pembuatan Mading Sekolah dan Mading Kelas
Majalah dinding yang sering disebut mading adalah sarana yang
dapat digunakan warga sekolah dalam menyediakan sumber
informasi dan untuk belajar. Dalam kaitannya dengan literasi
digital, warga sekolah dapat mengisi konten mading dengan halhal
bertemakan digital atau memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk memperoleh informasi dalam pembuatan
karyanya.
Perluasan Akses Sumber Belajar Bermutu dan Cakupan
Peserta Belajar
Penyediaan Komputer dan Akses Internet di Sekolah
Penyediaan komputer dan akses internet merupakan salah satu
upaya yang penting dalam perkembangan ilmu pengatahuan
pada era digital ini. Sumber belajar yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan menggunakan akses internet dengan
sangat cepat dan efisien. Kebutuhan warga sekolah terutama
peserta didik dalam mempelajari ilmu teknologi informasi dan
komunikasi harus ditunjang dengan ketersediaan perangkat
komputer dan internet di sekolah.
Penyediaan Informasi Melalui Media Digital
Penyediaan layar dan papan informasi digital di beberapa titik
strategis di lingkungan sekolah dapat membantu warga sekolah
dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Kontenkonten
perkembangan ilmu pengetahuan dunia, fakta-fakta
sains sederhana, berita-berita terkini, permainan edukatif
yang menantang, dan lain sebagainya dapat ditampilkan dan
disediakan sebagai penambahan wawasan warga sekolah.
Peningkatan Pelibatan Publik
Sharing Session
Sharing session dapat dilakukan dengan mengundang pakar
untuk berbagi bagaimana mereka mengaplikasikan teknologi
digital di dalam profesi dan kehidupan sehari-hari.
Pelibatan para pakar, praktisi, dan profesional secara personal
atau kelembagaan yang berkaitan dengan dunia teknologi
informasi dan komunikasi di sekolah dapat meningkatkan
literasi digital warga sekolah melalui berbagai kegiatan yang
menyenangkan, seperti pada kelas inspirasi dan kelas berbagi.
Materi yang dibagikan oleh pakar, praktisi, dan profesional dapat
disesuaikan dengan kebutuhan warga sekolah.
Pelibatan Para Pemangku Kepentingan
Para pemangku kepentingan yang dimaksudkan di sini adalah
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan industri,
relawan pendidikan, dan media. Pelibatan semua pemangku
kepentingan dalam rangka pengembangan literasi digital di
sekolah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya,
membuat aktivitas literasi digital dalam bentuk pameran karya
peserta didik dalam hal literasi digital, menyediakan sarana dan
prasarana pendukung literasi digital, dan memfasilitasi pelatihan
fasilitator literasi digital di lingkungan sekolah.
Penguatan Forum Bersama Orang Tua dan Masyarakat
Forum bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat di
sekitar lingkungan sekolah sudah diwadahi melalui komite
sekolah. Forum yang melibatkan orang tua dan masyarakat
dalam segala hal terkait dengan perkembangan sekolah,
terutama yang akan berdampak peserta didik, perlu disesuaikan
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin canggih. Misalnya, dengan menggunakan media sosial, komunikasi antara orang tua dan sekolah dapat terjalin
dengan baik dan cepat. Forum bersama juga dapat mengimbau
orang tua untuk terlibat dalam mengontrol peserta didik dalam
mengakses gawai dan internet di luar sekolah.
Penguatan Tata Kelola
Pengembangan Sistem Adminstrasi secara Elektronik
(administrasi-e)
Sekolah mengembangkan sistem administrasi secara digital
melalui penyediaan aplikasi atau format yang memudahkan
sekolah dalam mengadministrasikan segala keperluan sekolah.
Misalnya, dalam mencatat data peserta didik, daftar pengeluaran
sekolah, dan lain-lain. Petugas administrasi sekolah juga dilatih
dengan keterampilan dalam mengelola administrasi dengan
memanfaatkan sistem administrasi berbasis elektronik.
Pembuatan Kebijakan Sekolah tentang Literasi Digital
Pembuatan kebijakan sekolah terkait dengan pemanfaatan
teknologi dan media digital dapat mendukung pengembangan
sekolah yang lebih baik dan inovatif. Misalnya, guru diwajibkan
menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi,
menggunakan aplikasi rapor yang terintegrasi dengan kepala
sekolah dan orang tua, mengimbau peserta didik untuk bermain
aplikasi permainan edukatif tertentu, menggunakan akses
gawai dan internet pada waktu-waktu tertentu, mengelola
perpustakaan sekolah dengan memanfaatkan teknologi dan
media digital, dan mengelola sarana prasarana tentang teknologi
yang baik dan berkala.
Post a Comment for "Gerakan Literasi Digital Di Sekolah"